Apabila teman-teman mencari SIM Mobil di Jepang, tes praktek mengemudi bisa jadi adalah yang paling sulit dan butuh usaha ekstra ni, kadang-kadang sampai berkali-kali tes teman-teman baru bisa lulus. Bagi teman-teman yang mau menjalani tes praktek mengemudi ada beberapa kiat-kiat yang penting temen-temen ikuti untuk dapat lulus tes praktek SIM A Jepang. Tes praktek ini merupakan bagian dari tahapan ujian untuk mengubah SIM A Indonesia ke SIM Jepang. Untuk tahapan lengkap ujian, dapat di lihat pada link berikut (Tahapan Ujian)

Kiat-kiat ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya selama 4 kali melakukan tes praktek di Menkyo Centre Kumamoto. Saya mengasumsikan pemohon SIM sudah biasa menggunakan mobil di Indonesia, jadi saya tidak akan membahas cara teknis mengemudi kendaraan yang benar melainkan atitude yang baik dari berkendara di Jepang. Kiat-kiat tersebut adalah:

  • Persiapkan mental. Siapkan mental, jangan gugup apa lagi panik, dan jangan lupa berdoa.
  • Cek kondisi kendaraan sebelum mulai tes praktek. Sebelum masuk mobil, ada baiknya mengecek kondisi kendaraan dari luar secara visual. Cek kondisi ban dan kelengkapan kendaraan.
  • Set up posisi duduk, stir, kaca spion, sabuk pengaman, dan kelengkapan lainnya. Setelah masuk kedalam kendaraan, lakukan set up. Atur posisi duduk senyaman mungkin, kaca spion dalam pandangan, menggunakan sabuk pengaman, cek kondisi kendaraan dalam ter-rem, dan lain lain.
  • Melakukan test kendaraan 1 putaran. Penguji akan memberikan kesempatan untuk mengendarai mobil dan merasakan kondisi mobil tersebut dalam 1 putaran track. Manfaatkan moment ini untuk mengetahui dan mengenal kondisi kendaraan ujian kita.
  • Perhatikan Marka Jalan dengan benar. Saat melaksanakan ujian prakter, perlu adanya untuk selalu memperhatikan marka jalan dengan teliti dan benar. Marka jalan seperti rambu dan lampu lalu lintas, garis marka jalan, tanda kapan harus hati-hati dan berhenti, dan seterusnya.
  • Selalu ingat tahap 1 – 2 – 3 saat akan berbelok. Saat akan berbelok perlu diingat dan dilakukan 3 hal berikut (wajib hukumnya). 1. tengok spion tengah, 2. tengok spion kanan/kiri, dan 3. tengok langsung ke belakang. Tahapan ini merupakan 1 paket yang tidak boleh ditinggalkan.
  • Selalu gunakan lampu sein untuk ber belok. Jangan lupa untuk menyalakan lampu sein dan berganti jalur (kiri/kanan) saat akan ber belok. Idealnya, pergantian jalur dan menyalakan lampu sein adalah jarak 30m sebelum tikungan.
  • Selalu mepet ke marka garis arah kita berbelok. Saat akan berbelok, posisikan kendaraan mepet ke garis pinggir marka jalan (kanan/kiri). Saya perhatikan hal ini juga menjadi poin penentu kelulusan ujian praktek.
  • Stop jika ada perintah stop, walaupun tidak ada kendaraan. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, berprilakulah tertib. Lakukan stop jika ada tanda stop (tomaru) walaupun kondisi jalanan kosong. Ingat yang dinilai disini adalah prilaku berkendara bukan kelihaian anda berkendara.
  • Selalu memposisikan kendaraan di jalur yang benar. Ada baiknya mempelajari dulu medan pertempuran sebelum ujian di mulai. Perhatikan dimana anda harus memposisikan kendaraan saat mengemudi. Sebagai contoh, di jalur lambat atau jalur cepat. Default posisi berkedara di Jepang adalah sebelah kiri. Jadi ada baiknya selalu memposisikan kendaraan di kiri, kecuali akan melakukan belokan kekanan.
  • Tetap awas akan kondisi sekitar. Memperhatikan kondisi sekitar penting adanya, terutama saat akan berbelok dan melintasi jalur pejalan kaki/kereta.
  • Lebay. Dalam ujian prakter, penguji selalu memperhatikan gerak gerik dan cara kita mengemudi. Mereka sangat memperhatikan attitude berkendara, tingkat keawasan kita, dan cara kita mengambil keputusan dalam beberapa kendala di jalan raya. Bertingkah laku lebay disini sangat disarankan, jangan kaku/jaim untuk menoleh ke kanan, ke kiri, bahkan ke belakang. Jika perlu melakukan ucapan verbal terhadap apa yang kita lalukan (mengucapkan kanan, kiri, dst).

Sekian tips yang dapat saya sampaikan tentang ujian praktek SIM Jepang. Perlu di ingat bahwa penguji ujian praktek sangat ketat dan memiliki tingkat objektifitas dan subjektifitas yang berbeda-beda dalam memberi penilaian. Biasanya, menkyo centre memiliki beberapa penguji, dan setiap kali ujian ulangan, kita akan dihadapkan pada penguji dan rute yang berbeda-beda.

Bagi yang belum mengetahui persyaratan transfer SIM A Indonesia ke SIM Jepang, dapat melihat pada artikel di sini (Persiapan Dokumen). (Bondan)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *