Bicara soal musim panas, sepanas apa sih Kumamoto ? Apakah lebih panas dari Indonesia ? Tentu tingkat “kepanasan” yang dirasakan masing-masing orang akan berbeda tergantung daerah asal di Indonesia. Namun, karena di Kumamoto sendiri memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, sehingga panasnya terasa lebih pengap, dan bahkan anginnya pun meniupkan udara panas. Jadi saat musim panas, membuka jendela hanya akan membuat udara semakin panas di ruangan. Jika di musim dingin, tagihan listrik akan naik gara-gara menyalakan AC/pemanas seharian untuk menghangatkan ruangan karena kedinginan, maka di musim panas, tagihan listrik akan naik gara-gara menyalakan AC untuk mendinginkan. Biasanya teman-teman Indonesia mengakalinya dengan berada di lab untuk mengurangi penggunaan AC di apato.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat musim panas, yaitu pakaian. Biasanya di musim panas, para mahasiswa banyak yang menggunakan kaos dan celana pendek agar tidak kepanasan karena dresscode ke kampus di sini tidak seketat yang ada di Indonesia yang harus menggunakan kemeja dan celana panjang. Hal lain yang biasanya dibawa untuk mengurangi rasa panas adalah dengan membawa mini kipas angin portable yang biasanya banyak dijual di DAISO atau toko lain yang terhitung cukup murah. Dan jangan lupa selalu sedia air minum kemanapun kita pergi agar tidak dehidrasi.
Di Liburan musim panas tahun ini, PPIJ Kumamoto mengadakan summer trip ke Pantai Ashikita nih. Di pantai ini terdapat taman yaitu Ashikita Seaside General Park dimana terdapat berbagai wahana yang bisa dinaiki seperti Inflatable Sphere, Roller Luge dan lain-lain. Pantai Ashikita terletak di barat daya kota Kumamoto. Berikut letak pantainya dilihat dari google map:
Perjalanan yang dibutuhkan kira-kira sekitar 1.5 Jam. Kami mulai dengan keberangkatan menggunakan Bis pada pukul 8:30 JST dari Kurokami South Campus dan sampai di pantai sekitar pukul 10:00 JST.
Bersamaan dengan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia, kami juga mengadakan 17 Agustusan yaitu dengan 2 mini games. Permainan pertama yaitu balap kelereng, yang mana peserta secara individu menyeimbangkan kelereng di atas sendok yang digigit kemudian saling berbalap sampai ke garis finish. Beginilah keseruan lomba balap kelereng:
Permainan kedua yaitu balap balon, yang mana peserta secara berpasangan membawa balon tanpa bantuan tangan dan berlari hingga garis finish. Beginilah keseruan lomba balap balon:
Keseruan berikutnya adalah adanya free time yang membebaskan teman-teman untuk menikmati indahnya pantai, bermain bersama maupun berenang.
Setelah itu, kami berkunjung ke Ashikita Seaside General Park dimana teman-teman Indonesia mencoba Roller Luge. Wahana ini diawali dengan menaiki semacam cable cart terbuka ke puncah bukit kemudian di akhiri dengan menuruni bukit dengan menggunakan roller luge. Biaya untuk wahana ini ¥400 untuk sekali jalan.
Trip berakhir pada pukul 18:00 JST di kampus. Bagaimana? Seru bukan trip kali ini. Summer Trip kali ini terasa begitu menyenangkan setelah sekian lama kegiatan sosial dilarang karena adanya virus corona. Sampai jumpa di Trip-trip selanjutnya!
0 Comments