Melanjutkan tulisan Orang tua nya sedang studi, Anaknya juga wajib sekolah lho!, berikut ini pengalaman yang dibagi untuk mendaftarkan anak ke sekolah dasar (SD) di Jepang. Kebanyakan mahasiswa yang mengajak serta keluarganya ke Jepang, ketika anak-anaknya telah memasuki usia SD harus memikirkan bagaimana kelanjutan pendidikan mereka. Khusus bagi mahasiswa Kumadai, lokasi sekolah SD yang terdekat adalah SD Kurokami (黒髪 小学校, Kurokami Shougakkou). Pendaftaran sekolah di sini dikelola oleh Pemerintah Kota Kumamoto secara terpusat di balai kota (市役所, Shiyakushou). Untuk mendaftar sekolah, bisa dilakukan bersamaan dengan lapor diri dan mengurus asuransi kesehatan. Petugas di sana akan membantu dengan ramah setiap warga yang memiliki resident card negara Jepang. Biasanya pendatang baru pada saat landing pertama kali di salah satu international airport di Jepang (Fukuoka, Osaka atau Tokyo), akan memperoleh resident card yang harus didaftarkan di balai kota setempat. Pendaftaran ini meliputi alamat tempat tinggal, asuransi kesehatan, kartu himawari dan pendaftaran sekolah bagi yang mempunyai anak. Khusus pendaftaran sekolah, dilakukan di gedung yang berbeda dari gedung utama balai kota. Gedungnya terletak di sebelah kiri dari gedung utama. Tidak perlu khawatir, sebab petugas akan mengantarkan warga ke sana.
Tahapan
Pendaftaran sekolah di sini cukup sederhana tahapannya, yaitu hanya mengisi formulir sesuai dengan data diri dan alamat lengkap. Lalu petugas akan memeriksa tanggal lahir sang anak dan menentukan anak tersebut akan masuk kelas berapa di SD Kurokami. Kapan mulai masuknya juga tergantung dari kesiapan orang tua dan anak. Biasanya satu pekan setelah pendaftaran adalah waktu yang cukup untuk persiapan masuk sekolah. Tidak ada tes tertentu yang menjadi persyaratan masuk sekolah tersebut. Pemerintah kota hanya memeriksa usia anak dan akan mencocokkannya dengan sebuah tabel di mana kelas yang tepat untuk anak tersebut. Anak usia 7 tahun otomatis masuk kelas 1 SD, usia 8 tahun kelas 2 SD, demikian seterusnya. Terkadang menimbulkan sedikit kebingungan bagi orang tua dari Indonesia, sebab kebanyakan mulai menyekolahkan anaknya pada usia 6 tahun masuk SD kelas 1, sehingga pada saat melanjutkan sekolah di Jepang kelas 1 mulai usia 7 tahun, akibatnya anaknya turun kelas. Hal ini tidak menjadi masalah, kita tinggal mengikuti saja prosedur yang ada dan menyesuaikan dengan sistem pendidikan di Jepang. Namun masih memungkinkan bagi anak yang ke Jepang berusia masih 6 tahun tetapi sudah masuk SD untuk tetap masuk SD, bukan yochien, hal ini tinggal didiskusikan dengan sekolah setempat.
Setelah selesai proses pendaftaran di balai kota, orang tua akan mendapatkan surat pengantar yang ditujukan ke SD Kurokami. Berbekal surat tersebut anak kita bisa langsung mengikuti proses belajar mengajar di SD Kurokami. Setelah resmi terdaftar sebagai murid di sana, pihak sekolah akan menjelaskan berbagai hal terkait pelaksanaan proses belajar mengajar. Bersyukur di sekolah ini mempunyai beberapa guru (sensei) yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris, mungkin karena banyak siswa internasional sehingga sekolah mengupayakan ada guru berbahasa Inggris untuk memudahkan komunikasi dengan orang tua dan siswa.
Di antara penjelasan tersebut adalah murid wajib membawa peralatan-peralatan tertentu yang jumlahnya cukup banyak, misalnya randoseru (tas sekolah), seragam taiiku (olahraga), peralatan musik, peralatan menggambar dan peralatan menulis indah huruf kanji (kaligrafi). Pihak sekolah menyediakan fasilitas peminjaman untuk peralatan tersebut. Hal ini sangat membantu orang tua terutama orang asing yang hanya tinggal sementara. Sebaiknya fasilitas peminjaman ini dimanfaatkan oleh orang tua, sebab bila harus membeli semua, cukup menguras kantong. Setelah peralatan lengkap, anak-anak bisa mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar. (bn)
Berikut ini dokumentasi Budi Nugroho (anak-anak mulai sekolah pada saat musim dingin):
0 Comments