Gado-gado adalah salah satu makanan khas Indonesia yang disukai oleh banyak orang, perpaduan antara sayur-sayuran, telur, kerupuk dan bumbu kacang yang tersaji begitu menggoda selera, belum lagi berbagai tambahan makanan pendamping seperti sate, gorengan, sungguh sangat menggugah selera.

Well.. tapi kita tidak membahas gado-gado yang itu sekarang ya.. kita membahas mengenai kehidupan berlebaran yang gado-gado alias serasa campur aduk di Kumamoto, Jepang. Kenapa terasa gado-gado? Karena memang berbagai hal tersaji disini, berbagai adat istiadat juga kita nikmati disini.. Seperti apa itu? Yok kita bahas sedikit demi sedikit..

Hari lebaran seperti biasa dimulai dari Sholat Eid pada pagi hari, tapi sebelum sholat Eid kesibukan berlebaran sendiri sudah terasa sejak sehari sebelumnya. Sekitar pukul 09.00 malam JST kami mendapatkan kabar dari Ruyat e Hilal Committee bahwa mereka memutuskan Idul Fitri 1438H jatuh pada Minggu 25 Juni 2017, ini salah satunya mengacu pada keputusan yang dikeluarkan Majelis Ulama Malaysia yang menjadi rujukan selaku negara muslim terdekat yang telah menetapkan Idul Fitri pada tanggal yang sama.

20170626113205

Pada malam hari setelah pengumuman tersebut kesibukan dimulai, bukan seperti di Indonesia yang sibuk melakukan takbir keliling dan di masjid-masjid, di Jepang kita tidak bisa menyuarakan yang terdengar keras kemana-mana karena aturan ketat mengenai bersuara keras di depan umum. Kesibukan yang dimaksud adalah memasak untuk santapan pagi setelah Sholat Eid di Kumamoto Islamic Center. Komunitas Afganistan secara full team di bantu beberapa dari Pakistan dan juga beberapa dari komunitas lain bertugas menyiapkan makanan sebanyak 350 porsi ini. Sepanjang malam, tanpa tidur mereka berusaha sekuat mereka menyajikan hidangan terbaiknya: Biryani kambing plus ayam goreng dengan makanan penutupnya semacam manisan.

DSC_0018[1]

Indonesia sebelumnya mendapat bagian untuk belanja berbagai barang keperluan untuk Eid pada hari Sabtu Siang. Pada hari minggu pagi, mulai jam 6 pagi, kesibukan yang lain pun dimulai yaitu mengepak makanan yang sudah selesai dimasak. Pagi itu Komunitas Afganistan yang bertugas masak bergantian untuk pulang, menyisakan komunitas Indonesia untuk mengepak makanan yang telah jadi. Alhamdulillah sekitar pukul 8.30 seluruh makanan selesai dipack oleh squad Indonesia yang terdiri pelajar dan para kenshusei yang dah datang pagi-pagi (bahkan malam) untuk sholat di KIC.

Sholat Eid dimulai pukul 09.30 diimami oleh Brother Maulana yang sepanjang bulan juga telah menjadi Imam sholat Tarawih kami di KIC. Sholat dihadiri kurang lebih sekitar 300 orang umat muslim dari seluruh penjuru Kumamoto. Hari raya Idul Fitri yang tiba pada Hari Minggu ini memungkinkan banyak orang bisa berkumpul untuk melaksanakan Sholat Eid bersama. Sholat Eid di Kumamoto yang mengikuti mahzab Hanafi mungkin terasa asing bagi orang-orang Indonesia. Pada mahzab Hanafi setelah takbiratul ihram hanya 3x takbir langsung ke alfatihah, pada rakaat kedua pun takbir juga hanya 3x tetapi dilakukannya sebelum rukuk, bukan sebelum al fatihah.

DSC_0020[1]

Khutbah Eid sendiri disampaikan oleh Brother Rahmad yang juga merupakan President dari KIC. Dalam Khutbah-nya Brother Rahmad mengajak seluruh orang muslim menjadi orang-orang yang unggul dan bisa menciptakan kedamaian di dunia dengan menjadikan Islam sebagai dasarnya.

Selesai  Khutbah Sholat Eid kami saling menyapa satu sama lain, mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada satu sama lain di masjid, tidak hanya antar teman satu negara tetapi juga dengan teman-teman kami dari berbagai negara. Setelah selesai acara dilanjutkan dengan acara makan bersama, lebih dari 300 porsi makanan ludes dimakan. Setelah makan, acara ramah tamah dengan berfoto di dalam maupun di luar masjid masih lanjut terus, baru sekitar pukul 11.30 masjid mulai lowong karena orang-orang berangsur pulang.

DSC_0021[1]

Komunitas Indonesia sendiri setelah selesai dari masjid masih melanjutkan tradisi silaturahminya, di siang dan sore hari orang-orang berkeliling ke tempat rekan-rekan kami sesama warga Indonesia disini seperti yang biasa kita lakukan di Indonesia. Para jomblowan dan jomblowati lokal menjadi pelopor dengan berkunjung ke tempat para sesepuh di Kumamoto ini. Hidangan khas yang Indonesia banget pun tersaji di setiap rumah seperti opor ayam, lontong kari, sambal goreng, rendang, rawon, sate, belum lagi jajanan-jajanan ringan khas Indonesia.. Alhamdulillah ya walaupun di negeri orang pun kami masih bisa menikmati makanan khas negara kami sendiri sehingga kehangatan lebaran tetap terasa.

Itulah lebaran gado-gado kami, lebaran di Jepang, yang dibuka dengan sholat yang dilaksanakan dengan mahzab Hanafi, dilanjutkan menikmati hidangan khas timur tengah dan asia selatan, kemudian dilanjutkan silaturahmi (sekaligus makan makanan khas lebaran Indonesia) ke rumah-rumah khasnya orang Indonesia. Lebaran yang tiba pada hari minggu ini sungguh kami syukuri, karena pada hari senin aktivitas seperti biasa harus kami jalani kembali… Alhamdulillah… Gimana lebaran teman-teman? semoga seru juga ya!! Eid Mubarak kawan-kawan semua!!

DSC_0023[1]


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *