Selamat datang bulan Ramadhan! Syukurlah pada tahun 2018 ini kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci dan penuh berkah ini. Kali ini rekan rekan Mahasiswa Kumamoto ingin sedikit berbagi aktivitas kami di Jepang selama bulan ramadhan. Jepang bukan merupakan negara muslim, sehingga umat muslim di Jepang adalah minoritas. Namun sebagai seorang minoritas di negara asing, bukan berarti kita perlu berkecil hati. Jepang merupakan negara yang sangat ramah dan toleran, bahkan beberapa masyarakat Jepang pun tahu apa itu muslim dan tahu tentang ramadhan. Mungkin itu semua berkat usaha salah satu TV di jepang yang sempat mengenalkan apa itu islam.
Bahasa jepang berpuasa adalah 断食 (danjiki). Sekarang, seperti apa sih rasanya berpuasa di Kumamoto, Jepang?
Ramadhan di Jepang pada umumnya tidak ada bendanya dengan hari-hari biasanya. Semua aktivitas berlangsung normal seperti hari-hari lainnya. Tentu saja karena masyarakat Jepang mayoritas bukan muslim. Hanya saja, ramadhan kali ini bertepatan sekali dengan musim panas. Sehingga, bulan puasa ini terasa panas dan menimbulkan dahaga. Selain itu di musim panas, siang menjadi lebih lama dari biasanya. Di Kumamoto kami harus berpuasa dari pukul 03.30 pagi hingga 19.10 malam. Bayangkan, berpuasa selama 16 jam di musim panas! Namun tentu saja hal itu tidak menyurutkan umat muslim di Jepang untuk berpuasa lho! Tentu saja sebagai mahasiswa, 16 jam tidak akan terasa jika digunakan untuk mengerjakan riset dan belajar di kampus.
Lalu apakah hanya itu yang spesial di bulan ramadhan?
Tentu tidak!
Sebagai salah satu minoritas, tentu kita harus saling bergotong royong dan membantu dalam urusan agama bukan? Umat muslim di Kumamoto bukan hanya dari Indonesia saja. Ada juga yang berasal dari Pakistan, Afganistan, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Nah yang spesial dan berbeda dari negara lainnya, masyarakat muslim di Kumamoto selalu mengadakan Buka Puasa bersama di Masjid Kumamoto. Dibagilah jadwal untuk tanggung jawab memasak buka puasa untuk setiap hari di bulan ramadhan. Setelah adzan maghrib dikumandangkan, rekan-rekan muslim di Kumamoto mulai membatalkan puasanya dengan tak’jil yang sudah disediakan. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat maghrib bersama dan makan bersama. Makanan yang disediakan di taruh pada satu piring untuk dimakan beramai-ramai. Setelah itu, di Masjid Kumamoto diadakan tarawih bersama.
Sekian kisah tentang Ramadhan di Kumamoto, Jepang. Berikut merupakan foto-foto kegiatan ramadhan di kumamoto.
0 Comments