Yap! Kita sudah sampai pada sekuel terakhir dari artikel Retorika “Metamaterial, Metasurface dan Harry Potter Cloak”. Pada bagian terakhir ini, topik yang dibahas adalah Harry Potter Cloak yang selanjutnya kita singkat dengan HPC. Apa itu HPC? HPC adalah jubah Harry Potter yang bisa membuat pemakainya tidak terlihat oleh orang lain. HPC bisa juga disebut dengan Invisibility Cloak. Meskipun fantasi dan pemikiran tentang jubah ini tidaklah baru, seperti yang telah dijelaskan oleh Lerner pada makalah IEEE Magazine-nya yang berjudul ‘The Lamont Cranston effect, Harry Potter’s cloak, and other forms of invisibility’, namun ide ini menjadi topik hangat kembali karena semakin berkembangnya teknologi material saat ini.
Saat ini, HPC sangat diasosiasikan dengan aplikasi metamaterial dan metasurface meskipun ada beberapa pendekatan teknologi lain yang telah dikembangkan dan cukup prospektif untuk merealisasikan jubah ajaib ini. Berikut adalah dua teknik HPC yang menurut tim Retorika cukup menarik untuk dibahas.
Metamaterial/Metasurface
Salah satu pendekatan teknik ini disebut dengan metascreen. Material ini terbuat dari potongan dari pita tembaga yang ditempelkan pada flexible polycarbonate film. Ketebalan tembaga dan polycarbonate film adalah 66 micrometer dan 100 micrometer. Keduanya dikombinasikan dalam formasi diagonal fishnet pattern. Material ini akan membelokkan cahaya di sekitar objek sehingga tidak berhambur atau memantul. Peneliti yang mengembanagkan teknik ini diantaranya Andrea Ali, seorang fisikawan dari University of Texas, Austin. Pada pengujian laboratoriumnya, timnya telah berhasil menyembunyikan batang silindris sepanjang 18 cm pada panjang gelombang microwave. Selain invisibility cloack, teknik ini juga berpotensi untuk aplikasi non-invasive sensing device dan biomedical instruments.
Digital trends (www.digitaltrends.com) pada artikelnya tahun 2016, memberitakan seorang peneliti dari Queen Mary University of London, School of Electronic Engineering and Computer Science, telah mendemonstrasikan secara nyata jubah ajaib ini. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah medium nanocomposite yang terdiri dari beberapa laapisa dimana setiap lapisannya memiliki sifat elektrik yang bervariasi. Teknik ini telah mampu menyembunyikan benda pada beberapa rentang frekuensi. Aplikasi ini juga mampu dimanfaatkan pada nano-antenna dan teknologi antariksa.
Selain menyembunyikan benda dari penglihatan, peneliti juga mulai mengembangkan ke arah kemampuan kamuflase seperti pada film Predator. Peneliti dari UC Berkeley dan Lawrence Berkeley National Lab telah mempublikasikan teknik ini dengan basis teknologi metamaterial. Namun sayangnya, material ini hanya mampu berkamuflase pada rentang frekuensi sekitar 730 nanometer. Padahal untuk menciptakan kemampuan kamuflase secara ideal, material ini harus dapat memanipulasi semua gelombang cahaya nampak.
Berbasis Optik/Kamera
Pendekatan optik merupakan salah satu opsi menarik dari jubah ajaib HPC. Salah satu pengembangan dengan pendekatan ini adalah penelitian yang dilakukan mahasiswa doctoral di Rochester University. Penelitiannya memanfaatkan bahan-bahan yang ekonomis dan sudah tersedia namun dengan konfigurasi dan desain yang baru. Bersama dengan profesornya, Prof. John Howel, telah mampu menciptakan teknik invisibility dengan hanya memanfaatkan 4 lensa standard hingga 15 derajat sudut pandang.
Selain itu, seperti yang telah dipublikasikan pada makalah berjudul ‘Three-dimensional invisibility cloak at optical wavelengths’, Ergin dan tim telah berhasil mencitakan invisibility cloak 3 Dimensi dengan pendekatan optik. Beberapa bahan yang digunakan diantaranya woodpile photonic crystal dan polymer. Jubah ini mampu beroperasi pita lebar dengan retang 1.4-2.7 micrometer dan dengan sudut pandang hingga mencapai 60 derajat.
Berikut adalah video contoh pengembangan HPC berbasis optik dari peneliti Jepang.
Wow banget bukan? Jika tertarik dengan pengembangan jubah ajaib ini, teman pembaca dapat mencarinya dengan mudah karena penelitian tentang bidang ini cukup hangat dan menjadi perhatian para peneliti saat ini. <Keilmiahan-PPIJK>
Referensi:
[1] Metamerials [http://www.iop.org/resources/ topic/archive/metamaterials/]
[2] Lerner, Robert M. “The Lamont Cranston effect, Harry Potter’s cloak, and other forms of invisibility.” IEEE
Aerospace and Electronic Systems Magazine 20.3 (2005): 3-7.
[3] Harry Potter-Like Invisibility Cloak Works (in a Lab) [https://www.livescience.com/28171-invisibility-cloak-
physics-light.html]
[4] Harry Potter’s Invisibility Cloak Is in The Works [https://www.digitaltrends.com/cool-tech/scientists-announce-
progress-on-harry-potter-invisibility-cloak/]
[5] This Cloaking Device Is Less Harry Potter, More Predator [https://www.wired.com/2015/09/cloaking-device-
predator-less-harry-potter/]
[6] ‘Cloaking’ device uses ordinary lenses to hide objects across range of angles
[http://www.rochester.edu/newscenter/ watch-rochester-cloak-uses-ordinary-lenses-to-hide-objects-across-
continuous-range-of-angles-70592/]
[7] Ergin, Tolga, et al. “Three-dimensional invisibility cloak at optical wavelengths.” Science 328.5976 (2010):
337-339.
[8] How Invisibility Cloaks Work [http://science.howstuffworks.com/ invisibility-cloak.htm]
Retorika Edisi Sebelumnya:
Retorika – 1 Material Fantastis (Link Online | Link PDF)
Retorika – 2 Tahun 2017, Ingin Kembali ke Masa Lalu? (Link Online | Link PDF)
Retorika – 3 Balada Stem Cell (Link Online | Link PDF)
Retorika – 4 Metamaterial, Metasurface dan Harry Potter Cloak Bag. 1 (Link Online | Link PDF)
Retorika – 5 Metamaterial, Metasurface dan Harry Potter Cloak Bag. 2 (Link Online | Link PDF)
0 Comments