Musim dingin di Jepang tahun ini lebih panjang daripada biasanya. Konsekuensinya bunga sakura yang tahun lalu pada tanggal yang sama sedang indah-indahnya, tahun ini sebagian besar masih malu-malu menampakkan dirinya. Hal ini mau tidak mau mempengaruhi event Hanami yang diselenggarakan pada tahun ini.  Minggu 2 April 2017, mulai jam 12.30 sebuah event Hanami yg melibatkan banyak pihak di selenggarakan di Sojo University. Indonesian Community, KIFA, C.A.R.E berkumpul menjadi 1 di Sojo University untuk memeriahkan acara Hanami ini. Datang pula perwakilan dari Kumamoto Prefecture, dan bahkan tuan rumah sendiri langsung diwakili oleh President of Sojo University, Mr Mineo Nakayama.

P_20170402_132939[1]

Sebuah tanda kutip tersemat di kata Hanami yang ada di judul artikel kali ini. Mengapa? Karena sakura masih malu-malu menampakkan dirinya. Acara kali ini walaupun diadakan secara indoor tetapi sebenarnya ada di spot yang bagus untuk bisa menikmati sakura karena tempatnya yg di ketinggian dengan beberapa pohon sakura disekitarnya dan dindingnya yang terbuat dari kaca juga sangat mendukung menjadi spot melihat sakura, sayang sekali sakura belum menampakkan dirinya.

 17626514_10211765432507924_6500751678463290102_n 17757422_10211765431907909_5606157280850747500_n

Acara tetap berlangsung cukup semarak, banyak orang-orang penting, para pengusaha di Kumamoto yang memiliki bisnis di Indonesia datang di acara kali ini, termasuk salah satunya adalah Yoko Suliawan, istri dari pengusaha Indonesia Rudy Suliawan. Berbagai hidangan yang biasa disajikan saat hanami sendiri tersaji di acara ini, PPIJ Kumamoto pun tidak lupa menggunakan ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan beberapa makanan khas Indonesia, seperti sate dan pecel, kemudian jajanan khas Indonesia seperti centik manis, lemper ayam, risol sayur, lapis beras, putu ayu dan wingko yang merupakan karya dari Bu Indri dan Bu Ayu. Alhamdulillah makanan-makanan khas yang kami bawa laris manis dan disukai oleh orang-orang jepang sekalipun, beberapa diantara mereka memuji dan bahkan menanyakan bahan pembuatan dari makanan yang terhidang.

Selain makan tentunya sajian musical juga dipertunjukkan disini, perwakilan dari Indonesia sendiri berkesempatan menyanyikan dua buah lagu yaitu Laskar Pelangi dan Sukiyaki (Ue o muite). Kesempatan untuk bisa berbincang-bincang dengan para pengusaha di Jepang ini pun tidak kami lewatkan, beberapa diantara mereka bahkan bisa berbahasa Indonesia dengan cukup baik. Sekitar pukul 14.30 acara “Hanami” ini sendiri diakhiri dengan foto bersama. Semoga keakraban ini bisa terus terjaga, sehingga menjadi hubungan yang baik dan menguntungkan antara Indonesia dan Kumamoto maupun Jepang. (ds)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *