Oleh : R.Darmawan (*)
Kehidupan di luar negeri, sungguh tidak sama dengan apa yang kita alami di Indonesia. Di tanah air begitu mudah kita mendapatkan fasilitas – fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Hal ini sepertinya tidak berlaku bagi kawan-kawan yang berada di Kumamoto, Jepang (baca : kaum muslim di Kumamoto).
Komunitas muslim di Kumamoto terhimpun dalam KIC (Kumamoto Islamic Center), hingga awal 2012 terdiri dari sekitar 200 orang berasal dari 8 negara antara lain : Arab, Bangladesh, Jepang, Malaysia, Pakistan, Turki, Kirgistan, dan Indonesia, dimana hampir separuhnya merupakan orang Indonesia (WNI). Sejak April 2000, dengan hanya berjumlah 10 orang, kegiatan ke-Islaman di Kumamoto sudah berjalan. Kegiatan-kegiatan tersebut berkembang dan semakin semarak dengan bertambahnya jumlah komunitas muslim di Kumamoto. Antara lain pengajian mingguan (untuk muslim setiap hari sabtu, dan muslimah setiap hari minggu), seminar ke-Islaman yang bekerjasama dengan KIF (Kumamoto International Foundation) dua kali dalam setahun, tour bersama satu/ dua kali dalam setahun, tadarus dan tarawih bersama, sholat Ied bersama (Idul Fitri dan Idul Adha) dan sholat jum’at.
Hingga sekarang, ketika kaum muslim akan menjalankan ibadah sholat Jum’at di Kumamoto, lebih sering terpisah di dua tempat dengan memanfaatkan dua ruangan yaitu satu ruangan di Kumamoto Univ. Kampus Kurokami dan satu ruangan di Kumamoto Univ. Kampus Honjo, itupun harus berdesak-desakan satu dengan yang lainnya karena tidak sebanding antara ruangan dengan jumlah jama’ah. Ketika kampus libur, terpaksa KIC menyewa tempat di luar kampus dengan biaya sewa sekitar 5000 Yen/ 3 jamnya. Begitu kerasnya kehidupan di Kumamoto “hanya” untuk “berinteraksi” dengan Sang Khalik, namun tetap dijalani dengan istiqomah hingga satu masa itu datang. Ya, kesempatan itu datang, dimana kesempatan untuk memiliki “Rumah Alloh”, tanpa harus tergantung dengan kampus dan tanpa harus tergantung dengan pemilik gedung.
Dengan modal “bonek” – bondo dan nekad – hanya 6,3 Juta Yen, kawan-kawan muslim (KIC) di Kumamoto mengikuti lelang, sebuah bangunan dengan tiga lantai seharga 24,1 Juta Yen. Bangunan tersebut tergolong sangat murah untuk harga di Kumamoto, karena letaknya yang sangat strategis yaitu hanya berjarak 150 m dari Kampus Kumamoto University, Kurokami, dimana sebagian besar mahasiswa muslim belajar di sini. Sehingga kekurangan yang harus dibayarkan tanggal 20 April 2012 sebesar 17,8 Juta Yen. Kesempatan ini termasuk langka dimana letak gedung yang sangat strategis dengan para jama’ah dan harganya yang sangat murah di Jepang. (update : per tanggal 5 April 2012, dana yang dibutuhkan sekitar 8 Juta Yen).
Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang Komisariat Kumamoto (PPIJ-Kumamoto) merasa terpanggil untuk ikut mensukseskan “pendirian” masjid pertama di Kumamoto, dan insyaAlloh masjid ini merupakan masjid ke – 3 di Pulau Kyushu – Jepang. Mari kita bantu saudara-saudara Muslim di Kumamoto dengan menyisihkan sebagian rejeki.
Ini merupakan ladang amal untuk berkontribusi nyata dalam mendirikan The First Masjid di Kumamoto, Japan.
“Tidak ada yang lebih bermanfaat, selain membantu saudaranya membangun rumah Alloh”.
(*) Ketua Umum PPIJ-Kumamoto/
Ph.D Student
New Frontier Sciences Department – Graduate School of Science and Technology
Kumamoto University, JAPAN
0 Comments