Pagi itu, Stasiun Tatsudaguchi dipenuhi dengan wajah-wajah penuh semangat meskipun udara dingin menyelimuti Kumamoto. Mahasiswa Indonesia, yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Jepang Kumamoto (PPIJK), bersama beberapa mahasiswa internasional, bersiap untuk memulai perjalanan seru menuju Beppu di Prefektur Oita. Jadwal keberangkatan adalah pukul 7.30 pagi, tetapi seperti biasa, ada saja yang datang terlambat. Ketika semua orang akhirnya berkumpul, bus charter pun mulai bergerak, meskipun dengan sedikit keterlambatan yang membuat saya agak kesal.

Teman-teman sedang memasuki bus untuk pergi ke tujuan berikutnya (yang hadap kamera telat dong, padahal yang bawa uang buat bayar bus anjay)

Perjalanan menuju Beppu memakan waktu yang cukup lama, dan suasana dalam bus mulai terasa membosankan. Di tengah perjalanan, bus berhenti di sebuah rest area. Kesempatan ini digunakan oleh para peserta untuk meregangkan kaki dan, tentu saja, mengunjungi kamar mandi. Banyak dari kami yang belum sempat ke toilet pagi itu, jadi rest area menjadi tempat yang ramai dengan antrian panjang di depan kamar mandi.

Istirahat di rest area

Kembali ke dalam bus, kami mencoba menciptakan suasana seru dengan bernyanyi dan bercanda. Beberapa dari kami ingin berkaraoke, tetapi sayangnya, sopir bus tidak mengizinkan. Jadi, kami hanya bisa mengobrol, bermain tebak-tebakan, dan bercanda untuk mengusir kebosanan. Meskipun perjalanan terasa panjang, kebersamaan kami membuatnya lebih menyenangkan.

Setelah beberapa jam, kami akhirnya tiba di destinasi pertama, Beppu Ropeway. Semua peserta dengan antusias naik ropeway menuju puncak gunung. Di puncak, kami disambut oleh pemandangan indah yang menakjubkan. Udara segar dan panorama yang memukau membuat semua rasa lelah perjalanan terbayar lunas. Kami tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama, menciptakan kenangan yang akan kami ingat selamanya.

Pemandangan di atas Beppu Ropeway
Puncak gunung di Beppu Ropeway
Foto bersama Winter Trip PPIJK 2024

Setelah puas menikmati puncak gunung, rombongan melanjutkan perjalanan ke Umi Jigoku, salah satu onsen terkenal di Beppu. Di sana, suasana menjadi lebih santai. Beberapa dari kami terpesona dengan pemandangan onsen yang unik dan eksotis. Warna biru kehijauan dari air panasnya benar-benar memikat mata. Sementara itu, beberapa dari kami mencari makanan di sekitar area tersebut, menikmati hidangan lokal yang lezat.

Umi Jigoku

Saya sendiri memutuskan untuk mencoba salah satu makanan tradisional Beppu, yaitu dango jiru. Sup yang hangat ini disajikan dengan potongan dango (sejenis pangsit Jepang) dan berbagai sayuran, menciptakan kombinasi rasa yang sangat lezat dan mengenyangkan. Rasanya benar-benar enak, dengan kaldu yang kaya dan dango yang lembut. Ini adalah pengalaman kuliner yang tidak akan saya lupakan.

Dango Jiru

Di tengah keseruan ini, seorang teman kami menyadari bahwa dompetnya tertinggal di restoran saat sedang siaran langsung di Instagram. Kepanikan sempat terjadi, tetapi beruntung, dompet tersebut berhasil ditemukan kembali berkat bantuan staf restoran yang ramah.

Teman yang ketinggalan dompetnya, ketawa-ketawa mulu njrit (ditungguin padahal >_<)

Sore hari menjelang malam, kami kembali ke bus untuk perjalanan pulang menuju Kumamoto. Meskipun tubuh terasa lelah, perjalanan pulang diisi dengan cerita-cerita seru dan tawa. Kami berbagi pengalaman, bercanda, dan mengenang momen-momen lucu sepanjang hari. Dalam perjalanan pulang, bus kembali berhenti di sebuah rest area. Di sana, saya menemukan penjual ubi bakar yang besar sekali. Rasa penasaran membuat saya membelinya, dan ternyata rasanya sangat enak dan mengenyangkan. Ubi bakar itu benar-benar membuat saya kenyang mampus, menambah daftar kuliner nikmat yang saya coba hari itu.

Ubi bakar

Perjalanan ini bukan hanya sekadar wisata, tetapi juga menjadi momen yang mengeratkan persaudaraan di antara para pelajar Indonesia di Kumamoto. Kami saling mengenal lebih dekat, berbagi cerita dan pengalaman, serta menciptakan ikatan yang lebih kuat. Rasa kekeluargaan yang tumbuh di antara kami membuat perjalanan ini semakin berkesan.

Bus yang dinaikin saat trip (bukan karoseri adiputro tapi -_-)

Akhirnya, kami tiba kembali di Stasiun Tatsudaguchi pada malam hari. Meskipun hari itu cukup panjang dan melelahkan, pengalaman yang kami dapatkan sangat berharga. Winter Trip PPIJK 2024 ke Beppu bukan hanya tentang destinasi yang kami kunjungi, tetapi juga tentang kebersamaan, petualangan, dan momen-momen tak terlupakan bersama teman-teman. Ini adalah perjalanan yang akan selalu kami kenang dengan senyum di wajah. Kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa di negeri orang, kami memiliki keluarga kedua yang selalu siap untuk berbagi suka dan duka.

~光


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *