Mungkin banyak dari calon pelajar yang bertanya-tanya, apa kita sebagai pelajar asing bisa bekerja sambilan di Jepang?
Jawabannya bisa!
Pelajar asing yang menetap di Jepang dengan visa pelajar, setelah memiliki izin bekerja yang diperoleh di kantor imigrasi, bisa melakukan pekerjaan paruh waktu hingga maksimum 28 jam per minggu. Mereka dapat bekerja kapan saja dan di mana saja, kecuali di industri hiburan dewasa. Jangan coba-coba untuk melanggar ya! Kalau ketahuan melanggar bisa dideportasi atau terkena hukuman pidana.
Pekerjaan paruh waktu atau biasa disebut arubaito/baito di Jepang merupakan bentuk pekerjaan di mana karyawan bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan yang memiliki kontrak kerja penuh. Karyawan baito ini dibayar per jam dan upahnya tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, keterampilan, dan permintaan pasar. Pekerjaan di kota besar akan mendapatkan upah yang lebih besar dibandingkan dengan di kota kecil. Contohnya pekerjaan paruh waktu di Tokyo membayar sekitar 1.000 Yen per jam dibandingkan dengan kota kecil seperti Kumamoto, di mana Anda akan dibayar sekitar 850 Yen per jam. Pekerjaan yang membutuhkan lebih banyak pendidikan atau keterampilan yang diminati juga akan mendatangkan bayaran yang lebih besar. Misalnya, pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris, bayarannya akan lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan di industri pengemasan. Rata-rata orang asing dapat memperoleh 28.000 hingga 30.000 Yen per minggu, tetapi ini dapat berubah tergantung pada jenis dan waktu pekerjaan. Misalnya, pekerjaan yang memiliki jam kerja yang tidak biasa, atau jam-jam yang biasa dihindari orang untuk bekerja, misalnya pada malam hari, bayarannya juga akan lebih besar.
Lalu baito apa saja yang bisa kita lakukan sebagai pelajar di Jepang?
Pertama, baito mengajar Bahasa Inggris. Jika kita memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik, pekerjaan ini menjadi pilihan terbaik dengan bayarannya yang tinggi dan waktu yang fleksibel, serta tidak memerlukan keterampilan fisik. Pekerjaan ini juga memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan anak-anak dan remaja Jepang dan mempelajari budaya mereka.
Kedua, baito di restoran. Menjadi staf di restoran merupakan pekerjaan yang umum bagi orang asing karena hanya membutuhkan pengetahuan dasar bahasa Jepang. Jika kita menetap di kota besar, lowongan pekerjaan ini juga akan semakin banyak. Saat ini pekerjaan mencuci piring sangat diminati, namun jika kita memiliki pengalaman bekerja sebagai koki, pekerjaan di dapur akan cocok untuk kita, tetapi ini juga membutuhkan tingkat kemahiran percakapan dalam bahasa Jepang yang lebih tinggi. Keuntungan terbesar dari bekerja di restoran adalah kita bisa berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dari seluruh dunia dan dapat mempraktikkan bahasa Jepang dengan rekan di tempat kerja.
Baito pengiriman makanan cepat saji. Pekerjaan ini hanya membutuhkan waktu dan efisiensi. Jumlah pekerjaan pengantaran makanan telah meningkat pesat, terutama setelah terjadi pandemi Covid-19. Restoran dan jaringan makanan cepat saji membutuhkan pengantar makanan setiap hari dan dalam banyak kasus, mereka juga menyediakan sepeda motor untuk pekerjanya, kita hanya harus memiliki SIM.
Uber Eats adalah salah satu perusahaan pengantaran makanan paling populer di seluruh dunia. Ribuan pelajar bekerja di sini, kita hanya perlu memiliki sepeda dan mendapatkan pesanan melalui aplikasi mereka dan mengantarkannya ke lokasi tertentu.
Baito penyortiran dan pengepakan. Deskripsi pekerjaannya meliputi mengatur, memeriksa, dan mengemas berbagai barang. Sebagian besar barang yang dikemas adalah pakaian, barang-barang rumah tangga, atau makanan kaleng. Akhir-akhir ini jumlah pekerjaan di industri ini meningkat, dan banyak pelajar dan orang asing yang ingin bekerja di sana karena upah per jamnya yang besar. Plusnya, pekerjaan ini memiliki bayaran yang cukup besar, tetapi minusnya, tidak memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan penduduk setempat dan berlatih bahasa Jepang.
Kemudian, ada juga baito di minimarket atau konbini. Minimarket seperti pusat perbelanjaan besar yang menyediakan segala kebutuhan sehari-hari mulai dari daging, sayuran, obat-obatan, minuman, dan lainnya, serta jam kerja yang sangat panjang. Minimarket di dekat jalan raya biasanya buka 24 jam sehari dan selalu membutuhkan staf paruh waktu. Jika kita tinggal di Jepang selama lebih dari satu tahun dan memiliki kemampuan bahasa Jepang yang baik, bekerja sebagai pegawai minimarket bisa jadi pilihan yang menarik.
Baito untuk staf acara sampingan. Pekerjaan ini cocok untuk orang-orang yang hanya ingin bekerja di akhir pekan, karena sebagian besar pesta direncanakan pada hari Sabtu dan Minggu. Pekerjaan ini mencakup mempersiapkan tempat acara, termasuk memastikan ada cukup meja dan kursi dengan pencahayaan dan sistem suara pilihan pelanggan, panggung yang dipersiapkan dengan baik, dan lainnya. Pekerjaan ini mengharuskan kita tiba di lokasi acara paling awal dan berada di sana hingga acara selesai. Inti jobdesc-nya adalah membuat acara menyenangkan bagi semua orang, ini mungkin juga termasuk menyajikan makanan dan minuman untuk para tamu atau bermain dengan anak-anak.
Terakhir, ada juga baito untuk bekerja di kebun atau ladang untuk membantu kegiatan panen, seperti panen jeruk di musim dingin. Untuk mendaftar baito ini bahkan tidak dibutuhkan data-data administrasi seperti residence card atau student ID. Selama kita mau dan mampu untuk bekerja di kondisi yang ada, kita bisa mengikutinya. Di sini kita bisa bekerja sambil mengobrol dengan rekan kerja bahkan tidak dilarang membawa ponsel selama bekerja. Tapi tetap harus bekerja dengan baik ya! Di akhir pekerjaan juga para pekerja baito biasanya diperbolehkan membawa pulang beberapa buah dari hasil panen tersebut. Jika menyukai jenis pekerjaan yang tidak terlalu kaku, bisa mencoba baito ini. Sangat menyenangkan, apalagi dengan view dan suasana area perdesaan/pegunungan yang menenangkan, namun tentu saja pekerjaan ini juga cukup melelahkan dan membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Sementara itu, ada baito yang dilarang keras oleh Pemerintah Jepang untuk dilakukan pelajar meskipun sudah berusia di atas 20 tahun, di antaranya yaitu bekerja di toko dewasa, massage parlors, pachinko parlors, love hotels, dan hostess bars atau host clubs. Tidak diragukan lagi, pekerjaan-pekerjaan ini memiliki gaji yang cukup tinggi, tetapi sebagai saran, jangan pernah terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini, karena bisa menimbulkan masalah dalam perpanjangan visa atau bahkan bisa menyebabkan deportasi.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan baito di Jepang? Cara termudah untuk mencarinya yaitu dengan mengakses portal lowongan kerja. Di sana kita dapat menemukan berbagai lowongan pekerjaan dan dapat langsung melamar pekerjaan. Bahkan ada berbagai filter seperti lokasi tertentu, upah per jam, dan jenis pekerjaan yang memudahkan kita untuk menemukan pekerjaan yang diinginkan. Jika belum menemukan pekerjaan yang sesuai, kita dapat mempostingresume atau CV di sana untuk mendapatkan pemberitahuan tentang pekerjaan yang diinginkan. Selain itu kita juga selalu bisa mencari informasi mengenai pekerjaan paruh waktu melalui teman-teman atau komunitas Indonesia di sana, jadi, pastikan untuk mengikuti komunitas setempat ya!
0 Comments